Riset: 73% Generasi Muda Habiskan Uang Demi Gaya Hidup

VINANSIA.COM — PT Bank OCBC NISPTbk (NISP) melakukan riset tahunan yang menyoroti kesehatan finansial generasi milenial di Indonesia selama tiga tahun terakhir.

Hasil riset tersebut berupa OCBC NISPFinancial FitnessIndex (FFI) 2023. Dari riset ini, ditemukan bahwa kesehatan finansial generasi milenial mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, meski masih menjadi tantangan besar.

Secara umum, riset itu menyebutkan, skor kesehatan finansial kaum milenial di level 41,16, atau meningkat 1,10 poin ketimbang tahun 2022.

Walaupun demikian, ternyata masih banyak generasi milenial yang cenderung menghabiskan uang secara tidak bijak.

Dalam riset tersebut, ada 73% generasi muda yang menghabiskan uang demi gaya hidup. Persentase ini menunjukkan penurunan 3% ketimbang tahun 2022 yang saat itu ada di angka 76%.

Kemudian, berdasarkan riset FFI 2023, sebanyak 35% mengatakan pernah melakukan pengeluaran lifestyle secara impulsif selama enam bulan terakhir. Di antaranya untuk konser, jalan-jalan, dan belanja.

EVP Marketing & Lifestyle Business Division Head Bank OCBC NISP, Amir Widjaya pada Selasa (22/8/2023) menjelaskan, sebanyak 60% dari orang-orang yang impulsif itu datang dari demografi dengan penghasilan Rp 5 sampai 8 juta per bulan.

Generasi Muda Wajib Siasati Keuangan

Amir juga menekankan, riset ini menandakan bahwa kesehatan finansial bisa dicapai oleh semua kalangan. Tidak memandang latar belakang maupun status sub ekonomi mereka.

Semua orang memiliki kebutuhan hiburan atau lifestyle. Sehingga apa yang dilakukan oleh generasi milenial dengan uangnya untuk hiburan tersebut bukan hal negatif.

Namun, anak-anak muda tetap perlu cermat menyiasati agar hasrat memenuhi keinginan mereka tidak mengabaikan kebutuhan dasar. Lifestyle harus terus jalan, investasi tetap aman, tanpa mengorbankan dana darurat atau investasi.

Persepsi Kaya Menurut Generasi Milenial

Riset tersebut juga menyoroti persepsi kaya menurut generasi milenial. Berikut ini penjelasannya:

  • Jumlah generasi muda yang menganggap definisi “kaya” adalah “mereka yang sering liburan”. Naik sebesar 350% dibandingkan tahun sebelumnya.
  • Generasi muda yang percaya bahwa definisi “kaya” terkait dengan hal yang bersifat non-investasi, seperti rumah mewah atau fashion bermerek atau sering travelling atau konser, memiliki skor kesehatan finansial yang rendah. Tandanya, keuangan mereka tidak sehat alias buruk.
  • Generasi muda yang meyakini bahwa “kaya” adalah hal yang terkait dengan produk investasi seperti emas, properti yang disewakan, produk bank lainnya, memiliki skor finansial yang lebih sehat.

Comments