Harga Bitcoin Tertinggi Sepanjang Sejarah: Tahun 2017 dan 2021 Menyentuh Angka Berapa?

Bitcoin

VINANSIA.COM — Kita mungkin masih ingat momentum di masa pandemi Covid-19 di mana saat itu harga bitcoin mencapai harga tertingginya. Bahkan harga tertinggi itu belum tercapai lagi di saat sekarang ini.

Momentum harga bitcoin tertinggi sepanjang sejarahnya terjadi pada tahun 2021, tepatnya di bulan November. Kala itu harga bitcoin menyentuh hampir Rp 1 miliar.

Harga bitcoin tertinggi dalam mata uang dolar AS pada tahun 2021, yaitu 67.500 dolar AS. Jika dirupiahkan dengan nilai tukar rupiah senilai Rp 14.700, maka 67.500 dolar AS setara dengan sekitar Rp 992 juta per bitcoin.

BACA JUGA:

Umumnya diketahui, bahwa kenaikan harga bitcoin tertinggi, dalam sejarahnya, terjadi satu kali dalam 4 tahun.

2017, Harga Bitcoin Naik Tajam 18 Kali Lipat Lebih

Jika dirunut ke belakang, empat tahun sebelum 2021, yakni tahun 2017, maka kamu juga bisa melihat harga bitcoin tertinggi dalam sejarahnya saat itu.

Di tahun 2017, harga bitcoin gacor parah, yaitu naik dari semula hanya 1.000 dolar AS menjadi sekitar 19 ribu dolar AS.

Nilai 1.000 dolar AS, jika dirupiahkan dengan nilai tukar rupiah senilai Rp 14.500, maka hasilnya adalah Rp 14.500.000.

Bayangkan, harga tersebut naik menjadi 19 ribu dolar AS atau setara dengan Rp 275.000.000 (nilai tukar rupiah Rp 14.500).

Lalu jika dihitung sejak 2021 lalu, apakah di tahun 2025 nanti bakal naik tajam lagi? Tentu kita tidak tahu, tetapi sejumlah analisis yang bisa digunakan untuk menganalisisnya.

Podcaster dan Youtuber yang populer di dunia kripto, Luke Mikic, menggambar prediksi bitcoin di tahun 2025. Gambaran ini disampaikan lengkap dengan penjelasan analisisnya.

Mikic mengatakan, ada tren bullish di tahun 2025 nanti. Tetapi tren kenaikan bitcoin di tahun 2025 mendatang tidak seperti pasar bullish di tahun 2017 dan 2021.

Berikut ini analisis prediksi harga bitcoin tahun 2025:

Kian Banyak Negara yang Menambang Bitcoin

Mikic memaparkan, tingkat hash jaringan bitcoin telah mencapai rekor 414 juta triliun hash per detik (EH/s). Artinya, ini meningkat 80 persen selama 12 bulan terakhir.

Pertumbuhan ini sangat mencengangkan mengingat tantangan energi di Texas dan meningkatnya biaya listrik global.

Karena itu, terkait apakah bitcoin di tahun 2025 nanti mencapai harga tertinggi lagi, dia memberi gambaran bahwa sekarang banyak negara yang menambang Bitcoin secara publik atau mungkin juga secara pribadi.

El Salvador dan Bhutan adalah pionirnya, lalu disusul Oman. Langkah strategis Oman untuk menambang Bitcoin bertujuan untuk mendiversifikasi perekonomiannya dari ketergantungan minyak dan mendukung inisiatif energi terbarukan, termasuk mitigasi gas suar.

Dan masih belum diketahui apakah sudah ada lebih banyak negara yang menambang BTC dalam mode sembunyi-sembunyi tanpa pengumuman resmi.

Bakal Terjadi Defisit Pasokan Bitcoin

Mikic menerangkan, di setiap pasar penurunan Bitcoin sebelumnya, ada peningkatan jumlah koin di exchange. Pada 2015 ada peningkatan 800 ribu koin, lalu 2018 ada peningkatan 900 ribu koin, tetapi di tahun 2022 terjadi penurunan sebanyak 1 juta sejak Maret 2020.

Menurut data dari Santiment, hanya 5,8 persen Bitcoin yang kini ada di exchange kripto, terendah sejak 17 Desember 2017. Selain itu, transaksi deposit di exchange kripto juga anjlok ke level terendah selama 5 tahun terakhir, mencapai 30.798 BTC per hari.

Kesimpulannya, banyak orang yang tidak mau menjual BTC, sehingga akan terjadi defisit pasokan. Ketika terjadi defisit pasokan seperti ini, maka akan mendorong kenaikan harga bitcoin. Ketika pasokan sedikit, tetapi permintaan banyak, maka harga pun melonjak.

Bitcoin sebagai Arus Utama

Aplikasi exchange ETF spot BlackRock Bitcoin telah berdiri sebagai momen penting dalam perjalanan Bitcoin hingga kemudian menjadi arus utama.

Mikic menekankan, aplikasi Blackrock Bitcoin ETF akan dikenang sebagai momen penting untuk adopsi arus utama Bitcoin di masa depan. “Triliun modal kini telah diberi lampu hijau untuk berinvestasi di Bitcoin,” kata dia, dikutip dari news BTC.

Sebagai manajer aset terbesar di dunia, masuknya BlackRock sebagai exchange kripto dapat memberikan legitimasi yang tak tertandingi di pasar Bitcoin.

BlackRock mungkin akan mengiklankan Bitcoin dan produk barunya secara besar-besaran, sehingga akan membawa investor ritel dan institusi baru ke BTC. []

Comments