VINANSIA.COM — Meski Neraca Perdagangan Bulan April ini mengalami surplus US$ 3,94 miliar, namun data tersebut mengonfirmasi adanya perlambatan ekonomi global, di mana kondisi ekspor hampir semua sektor mengalami penurunan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, semua sektor mengalami penurunan nilai ekspor pada periode April 2023.
Penurunan tertinggi terjadi pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan angka 22,56% secara bulanan alias month on month (MoM).
Kemudian, sektor pertambangan turun sebesar 7,84% MoM. Penurunan pada komoditas ini disumbang oleh penurunan batubara, liknit, bijih besi, serta biji silikonium, niobium, dan tantalum.
Sementara industri pengolahan turun sebesar 21,50% MoM. Utamanya penurunan ini disumbang oleh penurunan pada komoditas barang perhiasan dan barang berharga, minyak kelapa sawit, kendaraan bermotor roda empat dan lebih, serta besi atau baja.
Di samping itu, jika ditilik secara tahunan (year on year/YoY) seluruh sektor mengalami penurunan. Penurunan terdalam terjadi pada sektor industri pengolahan sebesar 31,95%. []
Comments