Gokil! Harta Kekayaan Bos Djarum Hartono Bersaudara Naik Rp 16 triliun dalam Sehari

VINANSIA.COM — Dalam data terbaru yang dirilis Forbes Real Time Billionaire, disebutkan soal kenaikan fantastis harta kekayaan Hartono bersaudara, yang dalam hal ini yaitu Budi Hartono dan Michael Hartono.

Forbes mencatat penambahan kekayaan kumulatif terhadap dua konglomerat Indonesia itu, yakni sebesar US$ 1,09 miliar atau setara dengan Rp 16,36 triliun hanya dalam kurun waktu satu hari.

Kekayaan Budi Hartono meningkat sebesar US$ 555 juta dan Michael Hartono US$ 534 juta dalam sehari. Peningkatan ini merupakan salah satu yang paling besar di antara para taipan dunia lainnya. Kekayaan Budi saat ini ditaksir mencapai US$ 24,8 miliar dan Michael senilai US$ 23,7 miliar.

Kenaikan harta mereka dipengaruhi oleh penguatan saham Bank Central Asia (BBCA) dan emiten telekomunikasi yang dimiliki oleh mereka, sebagaimana dilansir CNBC Indonesia, Kamis (9/3/2023).

Kekayaan Hartono Bersaudara Masih Kalah dengan Bos Batu Bara

Meskipun Hartono bersaudara mengalami peningkatan kekayaan yang signifikan, mereka masih kalah dari Low Tuck Kwong, bos batu bara pemilik Bayan Resources, yang saat ini masih menjadi orang terkaya di Indonesia dengan kekayaannya saat ini mencapai US$ 25,4 miliar atau setara dengan Rp 381 triliun.

Dalam daftar orang terkaya Indonesia versi Forbes 2022, Hartono bersaudara masih berada di posisi yang sama (posisi kedua dan ketiga) dengan total kekayaan mencapai US$ 47,7 miliar atau setara dengan Rp 745,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.625 per dolar AS).

Dari data Forbes 2022, orang terkaya nomor satu di Indonesia adalah Low Tuck Kwong dengan kekayaan 26,4 miliar dolar AS. Kedua adalah Robert Budi Hartono dengan harta kekayaan 24,1 miliar dolar AS, ketiga ialah Michael Hartono dengan kekayaan US$ 23,2 miliar.

Pada 2021, kekayaan mereka mencapai US$ 42,6 miliar atau Rp 609,18 triliun (asumsi kurs Rp 14.300 per dolar AS) dan pada 2020 mencapai US$ 38,8 miliar atau Rp 566,005 triliun (kurs Rp14.587 per dolar AS) meskipun saat itu ekonomi tertekan akibat pandemi Covid-19.

Perjalanan Hartono Bersaudara Jadi Konglomerat Penuh Terjal

Perjalanan Hartono bersaudara dalam mencapai kesuksesan tidaklah mudah. Ayah mereka, Oei Wie Gwan, membeli perusahaan rokok yang hampir bangkrut bernama NV Murup pada 1951. Namun, perusahaan rokok tersebut mengalami kebakaran pada tahun 1963 dan hanya ada satu pabrik yang tersisa di kawasan Kliwon, Kudus, Jawa Tengah.

Meskipun ayah mereka meninggal tak lama setelah itu, Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono membangkitkan Djarum dengan melakukan pembenahan manajemen dan peralatan produksi. Kesuksesan tersebut membuat mereka tidak berpuas diri dan memutuskan untuk memperluas pangsa pasar Djarum ke mancanegara pada tahun 1973, termasuk ke Amerika Serikat, Arab Saudi, Jepang, dan negara lainnya.

Pada tahun 1975, Hartono bersaudara tidak hanya berbisnis di perusahaan rokok, tetapi juga memperluas bisnis mereka ke beberapa industri lain. Salah satunya adalah industri elektronik dengan mendirikan PT Indonesian Electronic & Engineering.

Pada tanggal 18 September 1976, perusahaan tersebut berganti nama menjadi PT Hartono Istana Electronic dan kemudian terjadi proses merger hingga menjadi PT Hartono Istana Teknologi.

Ambil Alih BCA pada 1998-1999

Selain itu, Hartono bersaudara juga memutuskan untuk mengambil alih BCA, yang sebelumnya telah kehilangan kendali atas bank tersebut akibat krisis ekonomi pada tahun 1998-1999.

Melalui proses yang panjang, Hartono bersaudara berhasil memperoleh mayoritas saham BCA dengan 51,15 persen saham melalui konsorsium FarIndo Investments (Mauritius) Ltd dan Farallon Capital Management LLC.

Tidak hanya berbisnis di bidang perbankan dan elektronik, Hartono bersaudara juga terjun ke bisnis properti dan perhotelan dengan mengelola sejumlah kawasan perkantoran dan hotel mewah seperti Grand Indonesia, Hotel Kempinski, Menara BCA, dan lainnya.

Djarum Merambah ke Bisnis E-Commerce

Selain itu, Grup Djarum yang dipimpin oleh Hartono bersaudara juga memperluas bisnis mereka ke sektor e-commerce melalui PT Global Digital Prima Venture yang menaungi Blibli.com, kaskus.co.id, Mindtalk, LintasME, Crazymarket, DailySocial.net.

Meskipun memiliki kekayaan yang melimpah, Hartono bersaudara juga memiliki minat besar di bidang olahraga. Michael, salah satu dari Hartono bersaudara, gemar bermain bridge dan bahkan telah berhasil memenangkan medali perunggu dalam kejuaraan bridge di Asian Games 2018.

Sedangkan Robert lebih memilih untuk bermain bulutangkis. Bermula dari sekadar hobi, ia kemudian mendirikan PB Djarum pada tahun 1969. PB Djarum telah menelurkan beberapa pemain bulu tangkis terkenal seperti Liem Swie King, Alan Budikusuma, dan Haryanto Arbi. []

Comments