VINANSIA.COM — Lokasi potensi tambang lithium terbesar di Indonesia adalah salah satu hal yang penting untuk diketahui investor sebelum menggelontorkan dana ke dalam industri tersebut.
Kehadiran industri baterai tentu tak lepas dari bahan baku yang dibutuhkan, yakni lithium, dan Indonesia punya potensi bahan baku baterai yang besar sehingga sedang dalam sorotan dunia.
Oktober 2022 lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap ambisi Indonesia untuk meningkatkan produksi baterai sel lithium ion phophate (LFP) di wilayah domestik.
Ambisi ini terbilang rasional, mengingat upaya masif di tingkat global dalam melakukan diversifikasi bahan baku baterai kendaraan listrik. Dengan demikian, kondisi itulah yang perlu dimanfaatkan Indonesia dengan memproduksi lithium domestik.
Baterai LFP domestik harus dikembangkan selain karena kondisi global, juga upaya pemerintah untuk menggencarkan penggunaan kendaraan listrik. Bahkan Luhut optimistis Indonesia bisa menjadi negara penghasil baterai lithium kedua di dunia pada 2028.
Lantas sebetulnya apa alasan Luhut berkata demikian? Apakah ini artinya Indonesia punya potensi sumber daya alam yang mendukung produksi lithium itu? Jika iya, di mana saja tambang lithium Indonesia?
Berikut ini kami ulas secara ringkat tapi padat, sebagaimana dikutip dari sumber penelitian Jurnal Teknologi Ramah Lingkungan Volume 5, Institut Teknologi Nasional Bandung (Itenas)
Apa itu Lithium?
Lithium adalah salah satu mineral tanah jarang (rare earth minerals) yang saat ini memiliki trens permintaan kenaikan tajam di era revolusi industry 4.0. Lithium mempunyai berbagai pemanfaatan di dalam kehidupan.
Di antaranya pemanfaatan Lithium sebagai energy storage atau baterai, yang memiliki dua fungsi.
- Pertama yaitu untuk menjaga stabilitas pemanfaatan energi terbarukan yang pasokannya fluktuatif terhadap waktu.
- Kedua, untuk kendaraan atau mobile equipment dengan alasan fleksibilitas dan emisi gas rumah kaca yang minimum.
Penggunaan lithium yang semakin meningkat membuat permintaan lithium dan harga lithium yang tinggi. Permintaan Lithium di tahun 2025 diprediksikan dapat menyentuh angka 500 ribu ton per tahun.
Dari Mana Sumber Lithium?
Sumber lithium di alam ditemukan di air laut, air asin (Brine), mineral, dan tanah liat (Clay). Masing-masing sumber lithium tersebut mempunyai karakteristik masing-masing sehingga teknologi proses yang digunakan berbeda dan produk teknologi recovery Lithium dalam bentuk senyawa yang berbeda.
Senyawa-senyawa ini selanjutnya akan dipakai sebagai bahan baku industri lain. Proses yang dipakai untuk mengolah sumber daya alam Lithium dalam bentuk Brine, air laut dan sumber air panas (hotspring water) hampir sama.
Lithium yang terkandung dalam Clay mempunyai proses tambahan ekstraksi dengan air sebelum akhirnya memakai teknologi yang sama dengan pengolahan lithium dalam brine.
Lokasi Potensi Tambang Mineral Lithium di Indonesia
Ada beberapa daerah yang memiliki sumber daya alam lithium dalam bentuk batuan mineral. Sebagai berikut:
- Mekongga, Samaturu dan Kolaka di Sulawesi Selatan
- Masama, Pagimana, dan Banggai di Sulawesi Tengah
- Kebumen Jawa Tengah
- Kalimantan
Lokasi Potensi Tambang Lithium Clay di Indonesia
Seperti yang telah dijelaskan, ada sumber lithium berupa clay. Di Indonesia ada beberapa daerah yang memiliki clay yang mengandung lithium. Antara lain:
- Lumpur Sidoarjo
- Bledug Kuwu dan Grobogan di Jawa Tengah
Salah satu sumber deposit Lithium berbentuk clay yang ada di Indonesia adalah Lumpur Sidoharjo atau lumpur Lapindo.
Lumpur Sidoarjo, menurut klasifikasi sumber lithium oleh J. Speir, termasuk Brine dan Clay karena baik air maupun padatan lumpur Sidoarjo mengandung Lithium.
Volume luapan lumpur Sidoarjo mencapai 180 ribu m3 per hari dan diperkirakan akan berlangsung selama ratusan tahun.
Sedangkan kandungan lithium cairan lumpur Sidoarjo mengandung Lithium 5,81-15,985 ppm. Namun kandungan lithium di dalam padatan lumpur Sidoarjo belum ada yang meneliti lebih lanjut.
Lokasi Potensi Tambang Lithium Brine di Indonesia
Dibandingkan dua jenis lithium sebelumnya, sumber deposit lithium jenis brine tergolong lebih banyak. Ada banyak daerah yang memiliki sumber daya alam ini.
Sumber lithium jenis brine di Indonesia ditemukan dalam 3 bentuk, yaitu:
- Bittern atau Larutan Induk penggaraman
- Sumber air panas (hot spring Water)
- Brine cairan kondensat pembangkit listrik tenaga panas bumi
Karena Indonesia dilalui oleh Ring of Fire maka banyak ditemui hot spring yang mengandung lithium mulai dari 0,025-17,27 ppm.
Perlu dicatat, tidak seluruh sumber lithium ini diketahui debitnya. Karena itu, belum dapat dilakukan perhitungan kapasitas depositnya secara keseluruhan sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut di seluruh lokasi sumber daya alam tambang.
Tambang sumber lithium jenis brine di Indonesia, di antaranya sebagai berikut:
- Kawah Domas
- Batugede
- Ciater
- Maribaya
- Cimanggu
- Ciseeng Bogor
- Tangkubang Perahu
- Ciawi
- Cipanas
- Songgoriti Gunung Arjuna Welirang
- Pangalengan
- Gunung Lawu
- Pancuran Gunung Slamet
- Tampomas
- Pohuwato Sulawesi
- Gunung Botak Rajabasa
- Gunung Ciremai
- Kamojang
Kesimpulan
- Tambang-tambang yang menjadi potensi lithium di Indonesia masih perlu ditelaah lebih lanjut secara mendalam.
- Indonesia memang memiliki sejumlah daerah dengan sumber daya alam yang mengandung lithium. Namun, yang perlu dicatat, tambang tersebut baru sebatas sumber deposit lithium. Artinya, masih harus melewati proses pengolahan untuk menjadi lithium.
Comments