VINANSIA.COM — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pada hari Selasa kemarin (14/2/2023) berkunjung ke Australia.
Luhut bertemu dengan Perdana Menteri Anthony Albanese untuk melakukan penjajakan kerja sama Lithium. Rencananya Indonesia akan meningkatkan impor lithium untuk menjadi salah satu penguasa pabrik baterai di dunia.
Seperti kita tahu, lithium menjadi salah komponen penting dalam pembuatan baterai kendaraan listrik. Setidaknya dalam pembuatan baterai listrik komponen materialnya terdiri dari 80 persen nikel, 10 persen lithium dan 10 persen lagi kobalt atau mangan.
Dari tiga komponen bahan material baterai tersebut hanya lithium yang tidak dimiliki oleh Indonesia. Sehingga mau tidak mau perlu impor dari luar untuk memasok pabrik baterai listrik di Indonesia.
Negara Produsen Lithium Terbesar di Dunia
Ada beberapa negara selain Australia yang selama ini menjadi produsen lithium terbesar di dunia. Negara apa saja yang dimaksud?
Untuk selengkapnya, simak ulasan berikut ini tentang siapa saja pemilik tambang lithium terbesar di dunia.
1. Australia
Australia masih menjadi produsen lithium terbesar di dunia. Berdasarkan data U.S Geological Survey (USGS), sepanjang tahun 2022, Australia memproduksi 61.000 ton meningkat dari tahun 2021 sebesar 55.300 ton.
2. Chili
Negara Amerika Selatan ini tercatat memproduksi lithium sebesar 39.000 ton meningkat dari tahun lalu yang hanya 28.300
3. China
Negara tirai bambu ini pada tahun lalu mencatat produksi lithium sebesar 19.000, mengalami peningkatan dari tahun 2021 yang hanya 14.000.
4. Argentina
Pada tahun 2022, Argentina tercatat memproduksi lithium sebesar 6.200 ton, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 5.970.
Negeri samba ini mencatatkan produksi lithium sebesar 2.200 sepanjang tahun 2022, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 1.700. []
Comments