Kisah Beni Syarifudin: Dari Cleaning Service Hingga Menjadi Pengusaha Kargo Sukses

Seseorang yang awalnya memiliki jabatan bawahan pun ternyata bisa menjadi pengusaha sukses. Ya, berikut ini adalah kisah seorang yang dulunya bekerja sebagai cleaning service, kini menjadi pengusaha kargo. Adalah Beni Syarifudin, pria yang menjabat sebagai Founder dan CEO startup kargo Trawlbens.

Beni mengatakan, perjalanannya di ibu kota dimulai pada 2004 silam. Dulunya pria keturunan Jawa yang berasal dari Lampung itu sekolah di STM. Lalu merantau ke Jakarta karena pamannya menawarkan pekerjaan sebagai Cleaning Service di Sarinah. Pekerjaan ini pun diterimanya.

Saat itu Beni sempat berpikir bahwa dia akan bekerja sebagai tukang service, bukan tukang sapu atau tukang bersih-bersih. Ternyata bukan. Dan di sinilah awal mula kesuksesan itu. Selama 11 bulan ia bekerja sebagai Cleaning Service, kemudian dia memutuskan berhenti.

“Saya orang susah, kalau tetap di sini nasib saya tidak akan berubah,” kata Beni. Setelah itu, ia pun bekerja menjadi sales di sebuah perusahaan asal Singapura hingga posisi manager. Namun dia merasa perusahaan tersebut tidak mendukung ide-idenya. Kembalilah ia putuskan untuk berhenti dari pekerjaan tersebut.

Saat menganggur, Beni bertemu mantan anak buah di perusahaan Singapura sebelumnya yang sekarang bekerja di Telkomsel. Beni ditawari untuk menjadi sales Kartu Halo. “Saya gabung di situ karena melihat ada peluang bisa jadi usaha,” ucapnya.

Bagi Beni, di situlah mulanya dia menjadi pengusaha. Karena dengan berbagai kesulitan yang datang, ia membuka sebuah agen pemasaran pada 2006. Ruangan kecil di samping warteg di daerah Matraman Jakarta Timur pun disewanya. Dia mengakui, saat itu kantornya tidak representatif alias jelek. Sehingga saat merekrut sales, setiap orang yang melihat kantornya langsung balik badan.

Meski begitu Beni yakin dari 50 orang yang mendaftar, satu orang pasti sangat membutuhkan pekerjaan dan mau bekerja dengan dirinya. Terbukti akhirnya saya mendapatkan 10 karyawan. Mereka banyak belajar dengan melewati banyak halangan dan rintangan. Hingga sekarang Beni sudah bisa pindah kantor ke tempat yang lebih baik dengan menyewa ruko.

Waktu umurnya masih 25 tahun, Beni melebarkan sayap bisnisnya menjadi dealer Astro TV karena dia melihat ada peluang keuntungan yang lebih besar. Ia pun memfokuskan dirinya untuk mengerjakan bisnis di Astro TV. Alasan Beni melakukannya karena ia tertarik pada bisnis tersebut. Betapa tidak, dari satu pelanggan bisa mendapat Rp 400 ribu.

Dia pun merekrut SPG (sales promotion girl) lalu buka pameran di mall. Tetapi usahanya malah berujung masalah. Karena setiap pelanggan yang berhenti berlangganan sebelum 6 bulan harus diganti oleh Beni. Di situ dia harus menerima kebangkrutan, dan pada akhirnya tutup. Dia sempat usaha lain, tapi bangkrut lagi.

“Saya pernah tidak makan sehari semalam, saya terkapar, apapun yang terjadi ya terjadi, bertawakal saja,” tuturnya pasrah.

Seusai mengalami kebangkrutan itu, Beni memutuskan terjun ke dunia pengiriman. Dia mempelajari seluk beluk dunia tersebut hingga pada 2009 memberanikan diri membangun usaha sendiri. Ia bangun Sace Express, dengan ide dasar agar bagaimana barang-barang milik seseorang yang tertinggal di rumah, di kantor, di Hotel bisa diambil tanpa dia harus balik.

“Kemudian orang yang mau kirim barang di Jabodetabek dalam hitungan jam sampai, jasa COD, beli makanan. Saat itu belum ada jasa yang seperti itu,” jelas Beni.

Setiap usaha rintisan yang inovatif pasti banyak yang meniru. Maka tidak lama setelah membuka Sace Express, puluhan pengusaha lain mengikutinya. Di tahun itu belum menggunakan aplikasi, karena masih lewat SMS. Pesaing terberat yang sampai sekarang masih bertahan adalah GoJek.

Padahal menurut dia, pada 2011 kurir Sace Express lebih populer dari GoJek. Puncaknya adalah di 2014 di mana dia sudah terlalu pusing karena ia belum mengenal teknologi. “Itulah beda saya dengan GoJek. Nadiem wawasan lebih luas, modal ada, jaringan luas, dia juga alumni luar negeri. Sementara saya temannya dengan kurir saja. itulah kekalahan saya,” ungkapnya.

Selanjutnya Beni beralih menggeluti bisnis kargo. Ia belajar mempelajari semuanya. Pelajaran yang paling berharganya adalah bisnis kargo tidak butuh modal besar namun yang dibutuhkan adalah jaringan. Dia mengatakan, usaha kargo itu soal jaringan, bukan berdiri sendiri. “Kirim barang dari Jakarta ke Bali bukan berarti truk saya dari Jakarta jalan ke Bali,” kata dia.

Beni memutuskan untuk membuat Klik Logistik bermodalkan ilmu dan pengalaman yang dimiliki akhirnya bisa berjalan dengan lancar hingga memiliki karyawan 100 orang lebih,” kata Beni, yang kemudian dipercaya untuk menjadi Ketua Ikatan Pengusaha Cargo Nusantara (IPCN).

Pada 2020, Beni kemudian membuat startup kargo pertama di Indonesia bernama TrawlBens. Usahanya mempunyai visi misi yang lebih luas lagi yaitu menjadi mesin penggerak ekonomi Indonesia melalui revolusi logistik. TrawlBens akan menghubungkan kegiatan bisnis seluruh masyarakat di Indonesia secara luas, aman, efektif dan efisien untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.

Untuk memulai usaha kargo sendiri tidaklah mudah. Dia pun membuat sistem supaya orang yang awam pun bisa menjalankan usaha tersebut melalui TrawlBens. Selain sistem, tarif pun dipatok lebih murah dibandingkan jasa logistik lainnya, dan TrawlBens juga memiliki produk yang lebih lengkap.

Produk TrawlBens terbilang bervariasi dan bisa kirim barang ukuran kecil hingga yang besar, lalu kirim mobil, kontainer, dan bisa urus pindahan (jasa mover). “Kami bisa kirim kapal hingga pesawat. Kami membuat aplikasi dengan segala kelengkapannya. Apapun ada, itulah lelebihan kami, Super Logistics App,” katanya.

Agar TrawlBens besar, Beni fokus mengembangkan mitra bisnis di Jabodetabek yang saat ini sudah ada 60 mitra. TrawlBens juga akan turut memajukan industri UKM. Sentra industri UKM di daerah akan sulit tumbuh jika menjual barang dengan kuantitas sedikit karena ongkos kirimnya mahal.

Karena itulah, Beni menghadirkan TrawlBens dengan salah satunya perannya yakni mendukung UMKM lewat ongkos kirim yang murah. “Ini concern kami. Kami sangat percaya diri, TrawlBens akan menjadi roda penggerak perekonomian Indonesia,” katanya. []

Comments