10 Tips Kaya ala Robert Kiyosaki

Robert Kiyosaki adalah salah satu nama yang tergolong paling terkenal dalam satu dekade terakhir di bidang keuangan pribadi khususnya. Hal ini karena keberhasilan buku larisnya “Rich Dad Poor Dad.”

Dalam buku itu, Robert Kiyosaki menulis bahwa seorang pekerja atau karyawan tidak akan kaya dengan bekerja keras pada pekerjaan konvensional yang biasanya berangkat kerja dari jam sembilan pagi sampai jam lima sore.

Nasihat keuangan yang diutarakan Kiyosaki pun diterima masyarakat sehingga oleh GOBankingRates, dia dipilih sebagai finalis dalam kompetisi Best Money Expert 2015 yang diselenggarakan bekerja sama dengan Ally Bank.

Kiyosaki pernah menyampaikan nasihat begini:

“Jangan menunggu pemerintah, penasihat keuangan, atau bos untuk melindungi dirimu. Kamu sendirilah yang harus mengendalikan keuanganmu. Pelajarilah pendidikan finansial. Bertanggung jawablah atas hidup dan masa depanmu.”

Dan berikut ini, kami rangkum 10 tips keuangan terbaik dari Robert Kiyosaki sepanjang masa untuk membantu Anda agar bisa bebas finansial.

1. Pendidikan Finansial adalah Kunci Kekayaan

Kiyosaki mengatakan bahwa hasrat dirinya sebenarnya adalah mengajarkan. Dia menciptakan permainan papan Arus Kas dan Rich Dad Company berbasis pendidikan keuangan untuk mengajari orang-orang tentang pengelolaan uang. Permainan papan tersebut dirancang untuk mensimulasikan strategi dan skenario keuangan kehidupan nyata.

Pendidikan finansial dan smart dalam urusan keuangan, adalah cara yang tepat untuk mempersiapkan masa depan. Maka, lindungilah nilai yang dimiliki saat ini dari berbagai rintangan yang tak terduga dalam perjalanan menuju kebebasan finansial.

Karena itulah, vinansia hadir untuk memberi panduan agar Anda bebas finansial. Karena bebas finansial adalah hak setiap warga bangsa.

2. Kendalikan Keuangan

Robert Kiyosaki berpesan agar Anda mampu secara efektif mengendalikan keuangan. Maksud dari nasihat ini adalah, seseorang bertanggung jawab secara mandiri terhadap keuangannya. Tidak ada yang peduli pada keamanan finansial Anda kecuali Anda sendiri.

Nasihat Kiyosaki:

“Bertanggung jawab atas keuangan Anda atau menerima perintah sepanjang hidup Anda.”

Dari pernyataan Kiyosaki itu, kita dapat memahami bahwa sebetulnya setiap manusia diberi pilihan, mau terus menjadi budak tuan atau budak uang? Nah, ini yang harus Anda jawab dan renungi.

3. Biayai Diri Anda Terlebih Dulu

Menurut Robert Kiyosaki, setiap orang seharusnya memprioritaskan pembiayaan untuk dirinya terlebih dulu. Sebab, kebanyakan orang justru lebih mengutamakan pembiayaan untuk hal lain di luar dirinya. Sehingga dampak yang terjadi adalah mereka membayar tagihan setiap bulan, bukan membiayai dirinya.

Bagi Kiyosaki, pembiayaan tidak selalu soal membayar tagihan. Lalu apa yang dimaksud pembiayaan untuk diri sendiri? Kiyosaki menjawabnya dengan apa yang dilakukan dirinya setelah menikah.

Bayangkan, setelah Kiyosaki menikah, dia dan istrinya sepakat untuk menjadikan investasi sebagai beban keuangan mereka. Artinya, mereka terlebih dulu menyisihkan pendapatan untuk investasi, barulah kemudian sisanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Setiap bulan, ia dan istri membiayai diri mereka dengan menyisihkan pendapatan untuk ditabung dan membeli aset yang akan memberi mereka arus kas atau passive income.

Artinya, pengeluaran uang mereka lebih banyak digunakan untuk investasi sehingga bisa mendapatkan pendapatan pasif. “Ini adalah contoh pengeluaran yang membuat kami kaya,” kata Kiyosaki dilansir dari laman Nasdaq.

4. Buat Dana Cadangan

Jika terjadi kehilangan pekerjaan, penurunan pendapatan, keadaan darurat medis atau situasi tak terduga lainnya, penting untuk memiliki rencana darurat dan cadangan uang tunai untuk menutupi biaya.

Hidup tentu tidak selamanya di atas. Ada kalanya di bawah sehingga kondisi ini sering kali membuat kita terguncang karena datangnya betul-betul tidak disangka dan bisa memancing emosi.

Ketika emosi naik, kecerdasan turun. Ketika itulah, Kiyosaki mencoba mundur terlebih dulu, menenangkan emosi, dan bertanya pada diri sendiri. “Apa hikmah di balik ini semua? Apa yang dapat saya pelajari dari ini? Bagaimana saya bisa lebih siap di masa depan?”

5. Belanja Uang untuk Aset, Bukan Utang

Untuk maju secara finansial, Kiyosaki merekomendasikan agar Anda membelanjakan uang untuk aset yang menghasilkan kekayaan seperti tanah dan rumah (real estate). Anda tidak dapat meningkatkan kekayaan jika yang dibeli adalah mobil, pakaian, dan liburan.

Namun Kiyosaki mengingatkan, seseorang tidak boleh menganggap rumah mereka sebagai aset, meski sudah lunas. Sebab, rumah tempat tinggal itu sebetulnya masih mengeluarkan uang setiap bulan untuk pajak, asuransi dan pemeliharaan.

6. Atur Sebaik Mungkin Agar Uang Mengejar Anda

Kiyosaki sering menyampaikan bahwa menyimpan uang di rekening tabungan dengan tingkat pengembalian yang rendah tidak akan bikin kaya. “Investasikan uang itu. Gunakan uang itu supaya bekerja untuk Anda, dibandingkan bekerja untuk uang sepanjang hidup Anda.”

7. Ketahui Perbedaan Antara Utang yang Baik dan Buruk

Bagi Kiyosaki, tidak semua utang itu buruk. Karena itu, langkah pertama dalam strategi utang adalah memahami perbedaan antara utang lancar dan utang yang macet. Utang yang lancar dapat membuat Anda kaya.

Contoh utang lancar adalah, mendapatkan hipotek untuk membeli properti sewaan yang menghasilkan pendapatan. Utang macet adalah ketika Anda mengeluarkan uang terlalu banyak dan terlalu banyak memiliki utang kartu kredit.

Suatu ketika, Kiyosaki dan istrinya sempat memiliki utang yang buruk atau macet. Kemudian mereka melakukan dua hal. Pertama, secara sistematis mereka berusaha melunasinya dan berpikir panjang dan keras tentang bagaimana mengakumulasi utang macet yang baru itu untuk berubah menjadi utang lancar.

Hal yang terpenting adalah menciptakan cara baru dan kreatif agar menghasilkan utang lancar yang dapat bermanfaat dalam bisnis dan properti real estate.

8. Belajar dari Kesalahan

Ketika Kiyosaki bekerja untuk Xerox, dia ingin belajar bagaimana menjadi salesman yang lebih baik. Dia juga menjadi sukarelawan untuk amal dan menelepon untuk meminta sumbangan. Anehnya, semakin dia gagal sebagai sukarelawan, dan belajar dari kegagalan itu, semakin sukses dirinya sebagai seorang salesman.

Pada akhirnya, orang sukses adalah mereka yang berlatih, berlatih, berlatih, gagal, gagal, gagal dan akhirnya berhasil sebagai hasilnya.

9. Manfaatkan Penurunan Pasar

Camkan ini baik-baik. Beli rendah dan jual tinggi. Namun terkadang emosi sering kali mengendalikan diri kita. Karena terburu-buru atau pikiran yang tidak jernih.

Emosi sering kali mendorong keputusan investasi dan orang-orang akhirnya keluar dari pasar ketika pasar sedang jatuh. Padahal, sungguh saat itulah yang bisa menjadi momen yang tepat untuk membeli saham untuk ditambahkan ke portofolio Anda.

“Investor sejati menghasilkan lebih banyak ketika pasar ambruk,” kata Kiyosaki.

10. Bekerja Dengan Tim

Untuk sukses, Anda butuh dukungan, terutama dalam hal bisnis dan investasi. Uang itu memang penting untuk sukses tetapi itu hanya sebuah komponen. Karena sebetulnya, ada orang lain yang membantu suatu usaha menjadi sukses.

Ayah kaya Kiyosaki pernah menyinggung soal bisnis dan investasi dari sebuah tim olahraga. Alasan mengapa karyawan dan pedagang sering kalah dari pemilik bisnis dan investor, karena mereka hanyalah individu yang bermain melawan seluruh tim. []

Comments