Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan penjelasan soal kunci dalam menumbuhkan perekonomian nasional di tengah pandemi Covid-19. Kuncinya ada di pembiayaan pasar modal.
Ketua OJK Wimboh Santoso menyampaikan, pembiayaan pasar modal menjadi sumber pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi yang membatasi mobilitas masyarakat. Dia memperkirakan penghimpunan dana hingga akhir tahun 2021 di pasar modal ini akan bisa mencapai Rp 200 triliun.
“Kami prediksi sampai akhir tahun penghimpunan dana atau raising fund di pasar modal ini sudah bisa mencapai Rp 200 triliun. Ini angka luar biasa karena hanya pernah terjadi pada 2017,” kata Wimboh seperti dilansir dari laman Ipot News, Senin (30/8).
Karena itu Wimboh menekankan, pihaknya bakal terus mendorong para emiten untuk mengeluarkan pembiayaan melalui pasar modal agar sumber baru pertumbuhan ekonomi bisa dioptimalkan.
Dengan demikian, berbagai sumber pertumbuhan ekonomi baru bisa memberikan dampak berganda melalui intermediasi. Sehingga pada akhirnya bisa menyerap tenaga kerja dan tentunya akan mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB).
“Nilai raising fund di pasar modal sampai Agustus 2021 telah mencapai Rp 136, 9 triliun. Sampai akhir tahun untuk pipeline ini ada Rp 50,65 triliun dan bahkan mungkin masih bisa akan tumbuh lagi,” kata Wimboh.
Dia menambahkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah berada di atas level 6.000, sama seperti sebelum pandemi pada 2020 dengan volatilitas yang sangat terjaga. “Ini akan terus kami jaga dan pertahankan agar integritas di pasar modal ini terus terjamin,” tukasnya. []
Comments