Saat ingin membeli rumah di perumahan, gali terlebih dulu informasi yang lengkap dan jelas soal apakah pihak yang membangunnya adalah developer nakal.
Biasanya developer nakal punya ciri-ciri yang biasa dilakukan mereka. Salah satunya hobi memberi janji tapi enggan merealisasi. Padahal kita sebagai konsumen sangat ingin menempati rumah tinggal yang aman makmur dan nyaman sentosa.
BACA JUGA: 7 Ciri Developer Perumahan di Bandung yang Patut Diwaspadai
Seiring bertumbuhnya kebutuhan rumah, maka bertumbuh pula keberadaan developer nakal yang enggan bertanggungjawab secara tuntas. Untuk itu, penting untuk mengetahui seperti apa karakter dari developer macam itu.
Bila dilihat secara mendalam, bisnis properti dewasa ini memang sangat menggiurkan sehingga inilah yang menjadi incaran developer nakal. Mereka berusaha mengiming-imingi calon konsumen dengan “angin surga”.
Mereka sadar permintaan di industri properti meningkat, maka jangan heran bila area yang dulunya sawah kini berubah menjadi perumahan.
Naiknya permintaan di dunia properti ini tak lepas dari banyaknya kalangan terutama golongan milenial yang mulai melek investasi properti sehingga mereka pun membeli rumah di dalam perumahan.
Ada banyak cara membeli rumah memang. Salah satunya yang paling populer yaitu membeli rumah dengan cara mengangsur dari 10 hingga 20 tahun dengan mengikuti program kredit perumahan rakyat atau KPR dari bank-bank tertentu.
Ketika tekad sudah bulat untuk punya rumah, Anda bakal berupaya menggali info perumahan di Bandung melalui internet, kerabat, ataupun baliho banner yang terpampang di pinggir jalan.
Setelah itu Anda akan melakukan survei ke perumahan tersebut berdasarkan informasi yang didapat. Sesampainya di perumahan tersebut, Anda akan berhubungan dengan marketing developer atau pengembang perumahan tersebut.
Karena itulah, penting untuk mengetahui ciri-ciri developer nakal. Agar Anda tidak merasa dirugikan di kemudian hari. Berikut ini adalah ciri-ciri developer nakal:
1. Tidak Memiliki Website Resmi
Developer atau pengembang perumahan yang profesional tentu memiliki website resmi. Developer yang serius dan sejak awal berniat memberikan pelayanan terbaik dan maksimal kepada calon pembeli, tentu akan berpikir tentang pentingnya sebuah website resmi.
Sebab sekarang ini, di era digital, website sudah menjadi identitas dari sebuah perusahaan. Melalui website, Anda akan mengetahui gambaran yang menyeluruh tentang unit rumah yang dijual developer dan identitas lengkap developer yang membangun. Ingat, developer profesional tidak akan menyembunyikan identitasnya.
Sangat banyak developer yang membangun perumahan. Namun mereka biasanya hanya mencantumkan perusahaan tanpa ada keinginan untuk bersikap transparan atas informasi lengkap perusahaannya.
Alhasil, tak sedikit developer yang menyembunyikan identitas lengkapnya sehingga informasi lengkap tentang mereka sulit ditemukan di internet. Developer seperti inilah yang patut Anda waspadai.
Maka tak ada salahnya, jika Anda bertanya secara mendalam kepada pihak developer mengenai seluk-beluk perusahaan di dunia properti, seperti pengalaman mereka membangun perumahan, siapa ownernya, dan di mana kantor resminya.
2. Kondisi Jalan di Perumahan Masih Jelek
Nomor tiga ini mungkin yang paling mudah untuk dilihat dan dinilai apakah developer yang bersangkutan profesional atau tidak. Jika Anda survei ke sebuah perumahan, lalu jalan di perumahan tersebut masih jelek atau masih belum dibangun, maka developer ini patut diwaspadai.
Ingat, developer yang profesional adalah yang terlebih dulu membangun jalan yang mulus sebelum mendirikan unit-unit rumah. Namun di sejumlah daerah di wilayah Bandung, masih banyak developer nakal yang mendahulukan pembangunan unit rumah dan mengabaikan pembangunan jalan.
Ingat sekali lagi, pengembang perumahan yang terpercaya dan profesional adalah yang mendahulukan pembangunan jalan, baru kemudian membangun unit rumah. Jangan terbalik.
Karena umumnya, jika unit rumah yang didahulukan dan pembangunan jalan diabaikan, maka developer yang bersangkutan berpotensi kabur ketika semua kavling sudah laku. Ciri developer seperti inilah yang patut Anda waspadai karena mereka tidak mau bertanggungjawab.
3. Tidak Punya Kantor Tetap
Developer yang terpercaya, jujur dan profesional adalah yang punya kantor tetap dan tidak berpindah-pindah. Jika Anda menemukan developer yang suka berpindah-pindah kantor, kemungkinan besar itu karena mereka menganggap kantor hanyalah formalitas dan bukan hal penting.
Sehingga suatu saat, jika Anda menemukan masalah dalam proses pembangunan, developer dengan ciri seperti ini akan mudah kabur dengan jejak yang sulit ditelusuri. Maka, pastikan dengan mengunjungi langsung kantor resminya, dan pastikan apakah alamat kantor tersebut sesuai dengan akta notaris pendirian PT yang bersangkutan.
Tak ada salahnya, jika Anda meminta kepada pihak developer untuk diperlihatkan akta pendirian PT karena di situlah tercantum alamat resmi kantornya.
4. Ada Kekecewaan Warga Penghuni Perumahan
Bila Anda ingin membeli rumah di sebuah perumahan, maka Anda harus menggali informasi dari warga yang telah menempati perumahan tersebut.
Buat obrolan yang santai dengan warga yang telah memberi rumah di perumahan itu, sambil menggali informasi tentang permasalahan yang mereka alami dalam proses pembangunan rumah.
Jika mereka mengungkapkan kekecewaan atas kinerja developer, maka Anda harus mewaspadai developer tersebut. Ingat, ini beli rumah, bukan beli cengek.
5. Berita Negatif terkait Developer
Anda juga googling apakah ada berita negatif yang berkaitan dengan developer perumahan yang ingin Anda beli. Selain itu juga apakah ada berita negatif yang menyangkut owner atau pemilik atau jajaran direksi pimpinan developer tersebut.
Cara mengeceknya yaitu dengan mengetik nama lengkap developer perumahan. Kemudian, bila ada berita buruk terkait developer tersebut yang muncul di website media online, maka Anda harus mewaspadainya.
6. Tidak Punya Portofolio yang Jelas
Bila ingin beli rumah KPR, pastikan dengan sangat cermat portofolio atau pengalaman developer dalam membangun perumahan. Anda bisa tanyakan langsung kepada marketing pengembangnya atau melalui website. Jika kesulitan mencari informasi soal portofolio itu, maka sudah jelas, developer tersebut patut diwaspadai.
Membeli rumah KPR harus betul-betul sangat cermat sebelum memasuki momen akad pembelian rumah yang dihadiri pihak bank dan developer.
Sebab biasanya, berdasarkan pengalaman saya pribadi, kalau sudah masuk akad, Anda tetap tergerak meneruskan pembelian rumah dengan KPR walaupun sebetulnya Anda tahu ada permasalahan yang menyelimuti tubuh developer.
Karena itu, jangan percaya omongan marketing perumahan kalau tak ingin jadi korban marketing. []
Comments