Jika mendalami kisah-kisah para pengusaha kaliber dunia, kita secara perlahan bisa menarik sebuah kesimpulan. Misalnya Steve Jobs, Walt Disney, Steven Spielberg, sampai Bill Gates, mereka memulai bisnisnya dengan passion yang begitu besar.
Passion itu mereka terjemahkan ke dalam visi. Lantas, bagaimana para billionaire ini bisa mengembangkan potensi dirinya dan mempunyai energi yang begitu besar dalam mengejar mimpi-mimpi mereka?
Pengusaha yang hebat adalah yang punya visi, jadi jika Anda ingin menjadi pengusaha sukses, carilah visi sedalam mungkin.
Lalu apa sebenarnya visi itu?
- Vision: reflection of beliefs and basic assumptions about all this; about humanity, science and technology, economic, political, cultural arts and ethics. Vision will flow from the reservoir of knowledge and experience.
- Once Combined with all the confidence and the various assuming, then the vision will find a form of concrete after an open opportunity.
- Vision: something that is desirable to have in the future (what do they want to have).
- Vision: a view of the future destination that have philosophical meaning but expressed in simple words.
- Vision: the desired or intended future state of a specific organization in terms of its fundamental objective or strategic direction.
Jadi, visi adalah kunci utama yang penting karena visi berfokus pada kekuatan yang Anda miliki. Seorang pemimpin yang mengemban tugas dengan visi yang jelsa mampu menjaga energi atau kekuatan tetap terfokuskan.
Itulah caranya agar energi yang terkumpul bisa begitu besar. Bila tidak ada visi yang terfokus, maka tujuan besarnya menjadi tidak jelas. Bahkan bisa roboh pada akhirnya.
Seorang pemimpin visioner memiliki kemampuan mengarahkan dan memberikan gambaran yang holistik tentang tujuan atau sasaran yang ingin dicapai nantinya. Seorang pemimpin yang baik tentu mesti mengetahui visi ke depan yang ingin dicapai bersama.
Kemudian, pertanyaannya kemudian adalah, jika ada dua pemimpin di dalam satu organisasi, apakah mereka pasti memiliki satu visi yang sama?
Keduanya mungkin memiliki kesempatan dan pengalaman kerja yang sama, tetapi visi mereka tentang tujuan utama dari organisasi itu bisa saja berbeda. Sebab, masing-masing bergerak berdasarkan alasan atau pemikiran yang berbeda.
Dan inilah contoh visi dari para pengusaha sukses yang membangun perusahaan hingga menjadi besar di dunia seperti sekarang ini:
- Disneyland: a place when children dan parents could have fun together.
- Apple: To make a contribution to the world by making tools for the mind that advance humankind.
- Microsoft 1975-2000: A personal computer on overy desk and in every home.
- Microsoft 2001-now: Empowering people through great software any time, any place and on any device.
- Google: To provide a perfect search engine.
Bagaimana pun, catat ini baik-baik: “Vision should provide a sense of aspiration, stretch imagination, drive constant learning and innovation, inform direction, help set priorities and should be another 10 years ahead”.
Visi yang hebat ini bisa keluar dari seorang pemimpin yang mempunya passion atau mimpi yang besar. Andrew Darwis pernah berkata begini, “Saya ini seorang IT freak dan saya tidak pernah menganggap mengembangkan Kaskus adalah sebuah pekerjaan. I Love what i am doing before, now and in the future”.
Maka tak heran, di usianya yang masih sangat muda, dia telah membuat Kaskus menjadi web komunitas nomor 1 di Indonesia dengan 1 juta listing dan 4 juta lebih member aktif.
Rahasianya adalah, “tidak kurang dan tidak lebih adalah “Love what you do and do what you love”. Ingat, yang terpenting adalah, Anda menikmati proses bekerja dan bisa menghasilkan karya yang berguna untuk masyarakat luas.
Sebuah Cerita Steve Jobs
Pada akhir dekade 70-an, seorang pria berusia 21 tahun memulai bisnis di bidang perangkat elektronik. Bersama rekannya, anak muda itu membangun usahanya mulai dari nol. Cita-citanya tidaklah muluk-muluk, dan hanya berpegang pada satu hal dalam bisnis, yaitu:
“Saya mau setiap orang di belahan dunia manapun merasakan kemudahan hidup lewat sentuhan teknologi”.
Jobs tidak ada keinginan di benaknya untuk ke depan memiliki kerajaan bisnis supermewah, properti pribadi yang demikian banyaknya, atau target duniawi lainnya.
Namun, siapa sangka, Jobs mampu membuktikan ucapannya. Sampai-sampai, perusahaan kecil yang ia bangun berubah menjadi perusahaan multinasional yang kini dikenal dengan nama Apple Inc.
Steve Jobs memang orang yang memiliki visi jauh ke depan. Dia punya rasa ingin tahu yang sangat tinggi dan mengedepankan inovasi serta mencintai pekerjaannya. Tak hanya itu, ia tidak hanya mengejar profit dari bisnis perusahaannya.
Steve Jobs jauh melampaui hal itu. Seluruh karyanya didedikasikan untuk membuat kemudahan dan kemajuan kehidupan manusia melalui sentuhan teknologi yang simple, personal, dan indah.
Seorang pengusaha sejati, tidak hanya mengejar profit semata tetapi juga memikirkan apa manfaat atau karya bermanfaat yang bisa diberikan kepada umat manusia atau masyarakat sekitar kita. Tujuannya adalah untuk mempermudah segala hal termasuk kehidupan orang banyak.
Maka, tumbuhkan impianmu dengan passion and love. []
Comments