Bitcoin dan mata uang kripto lainnya sedang populer beberapa waktu terakhir. Bahkan pemerintah Indonesia ingin menarik pajak dari pasar kripto. Tak hanya itu, pemerintah juga berniat membentuk bursa khusus untuk mata uang kripto.
Untuk diketahui, mata uang kripto Bitcoin (BTC) dengan kapitalisasi terbesar saat ini adalah Bitcoin (BTC). Bitcoin, begitu juga dengan kripto lainnya, bersifat desentral.
Bitcoin pada mulanya dikenalkan dalam sebuah whitepaper pada 2008 yang lalu oleh seseorang atau kelompok dengan nama Satoshi Nakamoto. Setelah itu, Bitcoin dengan kode BTC diluncurkan secara resmi pada bulan Januari tahun 2009.
Bitcoin merupakan mata uang online peer-to-peer. Artinya, seluruh transaksi terjadi secara langsung antara pengguna tanpa memerlukan perantara untuk mengizinkan atau menfasilitasi mereka. Penciptaan Bitcoin adalah untuk memungkinkan pembayaran online dikirim langsung dari satu pihak ke pihak lain tanpa melewati lembaga keuangan atau perbankan.
Maraknya perdagangan mata uang kripto ini memicu ragam pendapat di kalangan konglomerat dunia. Ada yang setuju dan ada yang menolak dan menganggap kripto sebagai hal yang buruk. Konglomerat dunia yang mendukung mata uang kripto adalah Elon Musk, pendiri Tesla, yang beberapa waktu lalu, membeli Bitcoin dengan harga yang fantastis.
Ia pada bulan Februari lalu mengumumkan, perusahaannya telah membeli US$ 1,5 miliar koin kripto. Aksinya memborong Bitcoin pun membuat harga Bitcoin melonjak signifikan yang kemudian diikuti kenaikan harga dari koin-koin yang lain.
Sedangkan konglomerat dunia yang menolak dan mencela mata uang kripto adalah investor terkenal Warren Buffett. Dia memperingatkan publik untuk tidak berinvestasi pada Bitcoin atau kripto-kripto yang lain.
Lantas saja apa alasannya? Simak ulasan berikut ini!
1. Mengandung Racun Tikus Berbahaya
Buffett menganggap mata uang kripto sebagai racun tikus yang berbahaya. Tentu ini bukanlah makna yang sebenarnya. Akan tetapi, ia bermaksud menyampaikan perumpamaan untuk menyebut kripto adalah investasi yang buruk.
Jadi, dapat dikatakan, mata uang kripto, bagi Buffett, bisa mematikan. Tidak disebutkan apa yang menjadi objek mematikan ini, namun, bisa saja yang dimaksud adalah sektor ekonomi atau investasi yang sebenarnya.
2. Bitcoin Tidak Menciptakan Apa-Apa
Buffett berpendapat bahwa Bitcoin tidak menciptakan apapun. Misalnya, ketika kita membeli Bitcoin, maka yang diandalkan adalah orang selanjutnya yang membeli dalam jumlah yang besar. Dengan demikian, pasokan menipis, dan harga akan naik.
“Bitcoin tidak menciptakan apa-apa. Saat Anda membeli aset nonproduktif, maka yang diandalkan adalah orang selanjutnya yang membayar Anda lebih banyak. Karena mereka semangat banget kalau ada orang lain yang datang,” kata Buffett.
3. Bitcoin Dianggap Judi
Menurut Buffett, pria dengan gelar Oracle of Omaha ini, berinvestasi pada Bitcoin adalah perjudian. Dalam perjudian, seseorang akan datang lagi pada keesokannya dengan membawa uang lebih banyak.
“Jika Anda ingin berjudi, orang lain akan datang dan membayar lebih banyak uang besok, itu salah satu jenis permainan. Itu bukan investasi,” ujar pria yang berkali-kali mengatakan Bitcoin merupakan investasi yang buruk itu.
Namun bagi pegiat kripto, tentu akan menganggap saham yang dimainkan Buffett yang membuatnya kaya, juga termasuk bagian dari judi.
4. ‘Hampir Pasti’ akan Berakhir Buruk
Bahkan Buffett mengeluarkan kata-kata yang pedas sebagai wujud kecamannya terhadap mata uang kripto. Dia menegaskan bahwa kripto bukanlah investasi melainkan permainan perjudian. “Bitcoin dan mata uang kripto ‘hampir pasti’ akan mendatangkan akhir yang buruk,” kata dia.
“Pasar Bitcoin adalah sebuah bubble atau gelembung. Anda tidak dapat menilai Bitcoin karena itu bukan aset penghasil nilai,” kata Buffett yang menjabat sebagai CEO Berkshire Hathaway, menambahkan.
Satu konglomerat lain yang mengejek mata uang kripto adalah Bill Gates, pendiri Microsoft. Dia meyakini segala sesuatu yang berkaitan dengan Bitcoin akan semakin buruk seiring berjalannya waktu.
“Gates telah berbicara tentang cryptocurrency cukup lama. Jelas sekali dia tidak menyukai itu,” jelas Analisis pasar saham dalam saluran YouTube MHFIN. []
Comments