Profil AC Ventures, Venture Capital yang Mendanai Startup Luna Maya

NAMA Beauty. (foto: shopee.co.id)
NAMA Beauty. (foto: shopee.co.id)

Halo sobat vinansia, kali ini kami akan mengulas profil salah satu perusahaan venture capital terkemuka di Asia Tenggara: AC Ventures.

AC Ventures merupakan perusahaan modal ventura terkemuka di kawasan Asia Tenggara yang berinvestasi di perusahaan startup tahap awal dengan fokus pada pasar Indonesia.

Tak hanya Indonesia, perusahaan modal ventura tersebut juga fokus bermain di kawasan Asia Tenggara. AC Ventures mengemban misi yaitu bermitra dan mendukung pengusaha melalui berbagai aspek.

AC Ventures memberikan bantuan modal, pengalaman operasi, pengetahuan industri, jaringan lokal yang mendalam, serta sumber daya yang dapat membantu pengusaha dan bisnis untuk menciptakan nilai.

Visi AC Ventures

Visi AC Ventures adalah menjadi generational partner bagi para pendiri yang mendorong perubahan positif bagi Indonesia dan sekitarnya melalui usaha yang didukung teknologi.

AC Ventures mengelola lebih dari US$300 juta Asset Under Management (AUM) yang diinvestasikan di empat dana. Sejak 2012, Mitra AC Ventures telah berinvestasi di lebih dari 100 perusahaan teknologi di Indonesia dan Asia Tenggara, termasuk pada nama-nama paling ikonik di ekosistem digital Asia Tenggara.

Pendiri AC Ventures

Mitra pendiri AC Ventures, yakni Adrian Li, Michael Soerijadji, dan Pandu Sjahrir. Mereka memimpin tim yang terdiri lebih dari 20 profesional yang berkantor pusat di Jakarta, Indonesia.

AC Ventures, sebagai salah satu venture capital di Indonesia, memiliki fokus pada investasi untuk perusahaan rintisan atau startup Indonesia. AC Venture merupakan gabungan dari dua venture capital. Pertama adalah venture capital bernama Agaeti Ventures yang didirikan oleh Pandu Sjahrir. Kedua, venture capital bernama Convergence Ventures yang didirikan oleh Adrian Li.

Ada sejumlah startup yang telah menerima modal dari venture capital Pandu. Sjahrir Di antaranya ialah Coffee Meets Bagel (aplikasi kencan) dan CoHive (sebuah perusahaan co-working). Sedangkan capital ventures Adrian Li telah menyuntik dana ke Moka, Xendit, dan Dokoruma.

Suntik Dana ke Startup Luna Maya

Baru-baru ini, AC Ventures menggelontorkan dana untuk startup di Tanah Air. Startup yang menerima pendanaan dari AC Ventures ini bernama NAMA Beauty, perusahaan kosmetik dan perawatan kulit direct-to-consumer (D2C) asal Indonesia, milik selebriti Luna Maya.

NAMA Beauty memperoleh pendanaan tahap awal (Seed Funding) senilai US$5 juta. Pendanaan ini juga diikuti oleh partisipasi dari SiCepat Ekspres, dan DMMX.

NAMA Beauty akan menjadi merek D2C yang menawarkan produk perawatan kulit dan kecantikan berkualitas tinggi dengan harga terjangkau, dan jaringan distribusi offline yang kuat untuk menjangkau konsumen di seluruh Indonesia.

NAMA Beauty Bermitra dengan DMMX & SiCepat

Kemitraan bersama PT Digital Mediatama Maxima Tbk, (DMMX), dan PT SiCepat Ekspres Indonesia (SiCepat Ekspres), memungkinkan NAMA Beauty memiliki akses jangkauan distribusi yang kuat dan terukur.

“Saya telah mengenal Luna Maya dan Marcel Lukman cukup lama, dan telah mengikuti perkembangan perusahaan NAMA eauty sejak mereka mulai. Saya juga memperhatikan industri kecantikan adalah salah satu industri yang paling tangguh dalam hal pertumbuhan, meskipun tetap memiliki tantangan tersendiri,” kata Founding Partner of AC Ventures, Pandu Sjahrir, dalam sebuah pernyataan yang diterima.

Pandu menyebut, melalui kemitraan dengan SiCepat dan DMMX, pihaknya akan memanfaatkan kekuatan uniknyamasing-masing untuk membantu NAMA Beauty dalam membangun merek kecantikan dengan pertumbuhan tinggi dan berharap dapat mendukung perusahaan untuk mencapai potensi penuh.

NAMA Beauty Manfaatkan Jaringan Distribusi DMMX

NAMA Beauty akan memanfaatkan jaringan distribusi DMMX yang luas untuk menjual produk mereka ke jaringan distribusi pasar offline, seperti Sampoerna Retail Community (SRC) yang tersebar di lebih dari 20 kota di Indonesia, menjual produk mereka di rantai minimarket, dan mengakses ribuan jaringan ritel untuk meningkatkan visibilitas merek yang lebih luas.

NAMA Beauty juga akan menjual produk dalam platform perdagangan digital untuk SRC yang disediakan oleh DMMX. Cara ini dapat membantu NAMA Beauty memperluas jangkauan distribusi dengan lebih cepat.

Sementara itu, SiCepat Ekspres akan berperan sebagai mitra logistik NAMA Beauty untuk melayani kebutuhan pengiriman mereka. Faktor-faktor tersebut menjadikan NAMA Beauty sebagai pemain bisnis yang berpotensi kuat untuk mendisrupsi industri kecantikan Indonesia.

SiCepat Ekspres akan menjadi mitra pengiriman yang menghadirkan produk kosmetik NAMA Beauty untuk mendukung pertumbuhan NAMA Beauty sebagai merek kosmetik lokal yang siap memasuki pasar kosmetik Indonesia.

“Dengan kualitas yang baik, harga yang kompetitif, dan didukung dengan pengiriman yang berkualitas dari SiCepat, kami optimistis NAMA Beauty mampu menembus pasar kosmetik Indonesia dan menjadi merek kosmetik yang dipercaya masyarakat Indonesia,” ujar The Kim Hai, CEO SiCepat Ekspres Indonesia.

Tanggapan Luna Maya

CEO NAMA Beauty, Luna Maya, merasa bersyukur dan diberkati dengan kepercayaan dan dukungan dari AC Ventures, SiCepat, dan DMMX, termasuk semua mitra dan tim. Menurutnya, ini merupakan momentum yang tepat dan menjanjikan bagi Indonesia.

“Kami percaya, sinergi ini dapat membantu kami untuk bertumbuh bersama dan memaksimalkan peluang serta momentum yang ada,” kata Luna Maya.

NAMA Beauty mengombinasikan latar belakang pendiri yang kuat dengan potensi pasar yang menjanjikan. Sebagai figur publik, Luna Maya memiliki eksposur yang tinggi di antara masyarakat Indonesia.

Luna Maya merupakan tokoh terkenal di Indonesia dengan hampir 40 juta pengikut di media sosial, dan memiliki pengaruh besar di kalangan konsumen kecantikan di Indonesia.

Sosok Penting Di Balik NAMA Beauty

Sedangkan Marcel Lukman, Co-Founder of NAMA Beauty memiliki pengalaman lebih dari satu dekade di dunia ritel. Marcel adalah salah satu sosok penting di belakang Atmos dan The 707 Company yang memayungi sejumlah merek ternama, seperti Fred Perry, Nudie Jeans, Superga dan Melissa.

Karena itu, kombinasi antara latar belakang Luna Maya yang kuat di bidang kreatif dan kecantikan dengan pengalaman Marcel Lukman selama lebih dari 15 tahun di bidang ritel, akan membuat NAMA Beauty berpotensi menjadi salah satu merek terkemuka di Indonesia. Apalagi didukung oleh pertumbuhan pasar kecantikan yang kuat.

Pertumbuhan pasar kecantikan Indonesia yang menjanjikan juga menjadi salah satu faktor yang mendukung potensi eksistensi bisnis NAMA Beauty. Data dari Euromonitor menunjukkan, potensi pasar kosmetik warna di Indonesia diperkirakan mencapai US$1 miliar pada 2023, dengan pertumbuhan CAGR mencapai 16,9%.

Jumlah populasi di Indonesia mencapai 270 juta penduduk dengan proporsi 50% penduduk perempuan, dan 51% tercatat sebagai pengguna internet. Di sisi lain, konsumen semakin berminat terhadap produk lokal berkualitas tinggi, namun dengan harga terjangkau.

Pasar Kosmetik Indonesia

Pasar kosmetik Indonesia dan pertumbuhan populasi perempuan muda menciptakan peluang bagi merek kecantikan untuk bertumbuh, dan meningkatkan pangsa pasar mereka.

Marcel menjelaskan, NAMA Beauty berencana menggunakan pendanaan ini untuk pengembangan R&D, pemasaran dan branding, merekrut lebih banyak talenta, dan meluncurkan lini merek baru.

Dengan mengombinasikan kemampuan Luna Maya ntuk membaca tren kecantikan terbaru dengan tim R&D yang kuat, NAMA Beauty akan meluncurkan merek kedua yang menargetkan di bawah harga pasar, namun tanpa mengorbankan keunggulan kualitas produk.

“Semangat dan kecerdasan Luna Maya di bidang kecantikan dan kesehatan dapat dilihat dari bagaimana dia mengembangkan NAMA Beauty sebagai sebuah merek,” ucap Marcel.

NAMA Beauty bertujuan untuk membuat perempuan merasa lebih berdaya melalui produk mereka. Tim NAMA Beauty berfokus untuk membuat produk kecantikan dan perawatan kulit berkualitas agar lebih mudah diakses di seluruh Indonesia.

“Kami sangat antusias untuk mendukung NAMA Beauty membangun merek ini agar membangkitkan industri kecantikan di Indonesia,” tutur Laura Lestari, VP Investment of AC Ventures,” kata Marcel.

NAMA Beauty Perusahaan Apa?

NAMA Beauty adalah salah satu merek kecantikan lokal yang dibangun sejak 2019 untuk siapa pun yang berjiwa muda. NAMA Beauty memposisikan diri sebagai merek yang membantu pelanggan mengekspresikan diri menjadi sosok yang mereka inginkan.

NAMA Beauty menyediakan produk berkualitas mewah yang terjangkau untuk kebutuhan sehari-hari, seperti kosmetik dekoratif, perawatan kulit, perawatan kesehatan & kecantikan.

Di sisi lain, SiCepat Ekspres adalah perusahaan logistik yang berdiri sejak 2014. Fokus utama layanan ini adalah pengiriman selama delapan jam untuk wilayah Jabodetabek dan Bandung, serta pengiriman satu hari untuk kota-kota besar di Indonesia.

SiCepat Ekspres memiliki cabang dan outlet yang tersebar di seluruh Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pebisnis eCommerce yang didukung oleh teknologi terkini.

SiCepat Ekspres adalah salah satu perusahaan yang menyediakan layanan logistik terintegrasi (termasuk Last-mile, Warehouse & Fulfilment, Commerce Enabler, Distribusi Online, dan Logistik Jarak Jauh). []

Comments