Dalam artikel ini kami akan memaparkan analisis fundamental terhadap harga Bitcoin di bulan April 2021. Dilihat dari sisi fundamental, harga Bitcoin (BTC) bakal terkena dampak turunnya harga dolar AS.
Dolas AS mengalami penurunan karena dipengaruhi faktor eksternal. Di antaranya, yaitu fenomena de-dolarisasi yang Rusia lakukan. Bagaimana Rusia melakukannya? Pemerintah Rusia mengimbau kepada pemilik dolar di negaranya untuk segera mengalihkannya ke emas.
Analis pasar di Welt, Holger Zschaepitz, melalui akun Twitternya, menyatakan ada penurunan secara cepat terhadap pangsa pasar dolar AS dari cadangan global. Sebab, negara-negara seperti Rusia tengah mengejar strategi de-dolarisasi dan lebih memilih emas.
BACA JUGA: Analisis Terlengkap Pergerakan dan Prospek Bitcoin pada April 2021
Begini kata Holger dalam akun Twitter resminya pada 3 April 2021:
“OOPS! Dolar merosot. Sementara bagian Dolar dari cadangan global pada awalnya meningkat pada awal pandemi, ia telah menurun & sekarang berada di hanya 59% —1.5pp penurunan QoQ & terendah sejak 1995. Sebagian dari penurunan karena depresiasi, tetapi juga karena penjualan USD aktif.”
Karena itulah, berkaca pada peristiwa di masa awal pandemi, ketika dalam kondisi seperti ini, sejumlah pemegang aset dolar akan memindahkan uang tunainya ke sejumlah sektor yang dapat melindungi nilainya. Amatilah baik-baik, pada kuartal pertama 2020 waktu itu, banyak orang yang memindahkan aset mereka ke Bitcoin dan emas.
Bulan April dan Prospek Keuntungan Bitcoin
Pada awal April 2021, bullish mewarnai beberapa koin mata uang kripto termasuk Bitcoin. Dalam catatan sejarah, April adalah bulan yang cemerlang bagi koin Bitcoin, meskipun, di bulan ini sendiri, Bitcoin dominance menunjukkan penurunan.
Tren Bitcoin tengah berada di zona sideways pada tanggal 4 April 2021. Jika dilihat dari tanggal 1 April, menunjukkan bahwa Bitcoin hanya mampu mengejar resistensi di harga 60 ribu dolar AS. Selebihnya, grafik Bitcoin terkesan mengambang.
Tercatat, selama tiga hari ini harga Bitcoin mengalami koreksi yang tipis ke harga 57.168 dolar AS. Namun, pergerakan setelahnya masih berkutat di harga 58-59 ribu dolar AS.
Bila diamati dengan seksama, April kerap menjadi bulan yang baik bagi mata uang kripto terbesar di dunia ini. Sejak tahun 2011 hingga 2020, persentase pengembalian atau keuntungan Bitcoin di bulan April selalu dominan di antara bulan-bulan yang lain.
April tahun 2011, merupakan momentum kenaikan harga Bitcoin paling tinggi, sebesar 346,09%. Di April tahun ini, bisa saja Bitcoin kembali mengulang suksesnya. Sejumlah analis memprediksi bulan April ini akan menjadi momentum bagi Bitcoin untuk kembali menginjak harga tertingginya.
Berdasarkan analisa teknikal Portalkripto, mayor resistensi Bitcoin saat ini berada di harga Rp 886,456,753. Apabila berhasil menembus angka tersebut BTC bisa saja melanjutkan trennya untuk memperbesar harganya.
Lebih ekstrim lagi analisa dari CEO CoinCorner, Danny Scott, yang menyebutkan bahwa harga Bitcoin di bulan ini bisa saja menembus harga US$ 83.000 atau sekitar Rp 1,2 miliar. Menurutnya, selama 10 tahun ke belakang, bulan April memberikan keuntungan 51% bagi BTC.
“Law Average (hukum rata-rata) menunjukan harga #Bitcoin bisa mencapai harga $ 83.000 pada bulan April. Rata-rata lebih dari 10 tahun kebelakang di bulan April + 51%,” tulis Danny melalui akun Twitternya, pada 27 Maret 2021.
Sumber: Portalkripto.com
Comments