Exchange Binance akan Hengkang dari China Usai Ada Larangan Cryptocurrency

Binance Holdings Ltd. dilaporkan menutup perdagangan peer-to-peer yuan. Langkah ini diambil sebagai salah satu solusi terakhir untuk para user China setelah adanya larangan menyeluruh Beijing pada transaksi cryptocurrency atau mata uang crypto.

Exchange pertukaran crypto terbesar di dunia itu akan menghentikan perdagangan yang didominasi yuan pada platform over-the-counter pada 31 Desember. Startup tersebut juga akan melakukan pemeriksaan.

Setiap user crypto yang ditemukan di daratan China hanya akan diizinkan untuk menarik dana langsung dari platform.

Binance bergabung dengan banyak bisnis kripto dalam membuat rencana untuk sepenuhnya meninggalkan China setelah regulator otoritas China mengumumkan bahwa pada September layanan kripto dan semua jenis transaksi dilarang.

Exchange pesaingnya, Huobi, menyampaikan bakal menghapus user yang ada yang berbasis di negara itu pada akhir tahun.

Meski sempat memutuskan hengkang dari pasar China daratan pada 2017, perusahaan Binance pada 2019 meluncurkan platform peer-to-peer yang memungkinkan pengguna memperdagangkan Bitcoin, Ether, dan Tether dengan mata uang China.

Pada tahun yang sama, Huobi melakukan investasi strategis pertamanya di China, bergabung dengan putaran pembiayaan yang menghargai situs data crypto Mars Finance sekitar $200 juta.

Larangan crypto terbaru Beijing pada dasarnya telah menghilangkan harapan perusahaan exchange dan platform lain untuk tetap berada di China. Aturan 24 September, yang dikeluarkan oleh bank sentral, melarang semua transaksi kripto di China, termasuk layanan yang disediakan oleh bursa luar negeri.

Mereka juga melarang platform luar negeri mempekerjakan secara lokal untuk perannya seperti pemasaran, teknologi, dan pembayaran. []

Comments