Menatap manis penuh makna
Lebarnya senyum yang kau torehkan
Meski dia hanya manusia biasa
Berjalan di atas kerikil penuh gairah
Terus memandang dengan matamu yang berbinar
Aku sungguh tak kuasa, terkadang
Melihat seseorang sepertimu
Hati yang tetap teguh, berupaya menembus ruang kegelapan
Aku tak tahu bagaimana nanti
Bagiku, ini sebuah perjalanan yang takkan ada habisnya
Kadang kau bosan, kadang kau akan tunjukan rasa tak suka
Aku tak pintar, aku tak seperti siapapun
Suatu saat, aku akan berbuat salah
Dan kau, mungkin akan bicara panjang lebar, tentang harusnya aku
Aku masih tak seperti yang kau harapkan
Tapi kau ingin harapanmu tentangku terlaksana
Hampanya ruangku, luasnya ruangmu
Dan kau, terus gelorakan ruangmu kepadaku
Sampai ruangku seperti saat ini
Ceria, penuh gelora, senyum yang merekah
Ya, begitulah
Duduklah dahulu, ada saatnya kau akan berdiri
Menerawang celah cahaya
Melangkah, perlahan, di tengah ramai
Pada akhirnya, singgah di jalan semula, tumbuh di ruang yang kita bangun
Lebarnya senyum yang kau torehkan
Meski dia hanya manusia biasa
Berjalan di atas kerikil penuh gairah
Terus memandang dengan matamu yang berbinar
Aku sungguh tak kuasa, terkadang
Melihat seseorang sepertimu
Hati yang tetap teguh, berupaya menembus ruang kegelapan
Aku tak tahu bagaimana nanti
Bagiku, ini sebuah perjalanan yang takkan ada habisnya
Kadang kau bosan, kadang kau akan tunjukan rasa tak suka
Aku tak pintar, aku tak seperti siapapun
Suatu saat, aku akan berbuat salah
Dan kau, mungkin akan bicara panjang lebar, tentang harusnya aku
Aku masih tak seperti yang kau harapkan
Tapi kau ingin harapanmu tentangku terlaksana
Hampanya ruangku, luasnya ruangmu
Dan kau, terus gelorakan ruangmu kepadaku
Sampai ruangku seperti saat ini
Ceria, penuh gelora, senyum yang merekah
Ya, begitulah
Duduklah dahulu, ada saatnya kau akan berdiri
Menerawang celah cahaya
Melangkah, perlahan, di tengah ramai
Pada akhirnya, singgah di jalan semula, tumbuh di ruang yang kita bangun
Comments