Malam hari yang diramaikan hujan deras di kawasan Fatmawati, lewatlah
mahasiswa UIN Jakarta Bontet Kartorombakso. Dengan melajukan motornya dengan
kecepatan maksimum 60 km/jam. Hujan deras pun membasahi lekuk jas hujan model
ponco yang dikenakan.
Tapi saat setengah perjalanan dilewati, musibah terjadi. Tiba-tiba,
leher Bontet tercekik jas hujannya sendiri dan hampir terjungkal. Untungnya jas
hujan itu cepat terobek karena genggaman stir yang kuat dari Bontet.
“Kenapa nich! Ada yang nabrak ya”? Kaget Bontet. Dia menoreh ke belakangnya, tapi gak ada pengendara lainnya. Dia kebingungan, lalu melihat ke atas karena mengira ada pohon yang jatuh, tapi ternyata bukan karena itu. Tanpa pikir panjang lagi dia meminggirkan diri dan motornya ke tepi jalan. “Wah kacau”! Serontak Bontet saat melihat jas hujannya kelibet di gear rantai motornya.
Ternyata jas hujan panjang
yang diterbangin begitu saja bagaikan superman menyebabkan nyangkut di
gear rantai. “Bodoh amat gua ya,” kesalnya. Dia bingung karena semakin sepi
dari lalu-lalang kendaraan dan entah mau minta tolong ke mana. Tapi dia percaya
kalau Tuhan tak kan meninggalkannya.
Ternyata benar, sosok
misterius berkulit hitam dan berpakaian lusuh datang menghampirinya dan
bertanya, “ada apa mas”? Karena sudah pasrah pada tuhannya, dia pun terus
terang padanya tanpa ada rasa curiga sedikit pun. “Bentar mas ya!” Sahut si
misterius itu setelah dengar penjelasan Bontet.
Walau dikit, tapi diangkat dari kisah nyata.. Dan ditulis saat baru belajar nulis
Comments