Tentang Semiotika


Roland Barthes, pencetus semiotika konotasi.
Semiotika adalah ilmu yang mengkaji tentang tanda sebagai bagian dari kehidupan sosial. (John A. Walker 2010: xxii)
Tanda adalah sesuatu yang terdiri pada sesuatu yang lain atau menambah dimensi yang berbeda pada sesuatu, dengan memakai apa pun yang dapat dipakai untuk mengartikan sesuatu hal lainnya (Arthur Asa Berger 2010: 1).
Studi tentang tanda di Eropa, yang dicetuskan Ferdinand de Saussure disebut Semiologi, yang berarti “kata-kata mengenai tanda-tanda”.  Kata semi dalam semiologi berasal dari semeion, yakni bahasa latin, yang bermakna “tanda”. Namun, daam perkembangannya, istilah semiotikalah yang paling populer.

            Saussure menjelaskan bahwa bahasa merupakan sistem tanda, terdiri dari atas dua aspek yang tak terpisahkan, yaitu penanda dan petanda. Penanda adalah aspek formal, sedangkan petanda adalah aspek makna atau konseptual (Nyoman Kutha Ratna 2009: 257).
Saussure berpendapat bahwa tanda-tanda disusun oleh dua elemen, yaitu aspek citra tentang bunyi dan konsep tempat citra bunyi. Tanda-tanda itu seperti lembaran kertas. Satu sisi adalah penanda, sisi yang lain menjadi petanda dan kertas itu sendiri adalah tanda.
            Roland Barthes mengembangkan teori konotasi dari konsep tanda Saussure yang membagi tanda atas signifiant dan signifiÄ›. Misalnya citra bunyi kelinci merupakan penanda yang petandanya adalah "konsep tentang kelinci".

Tanda
Penanda
Petanda
Citra Bunyi
Konsep
Kita tidak dapat memisahkan antara penanda dengan petanda, citra bunyi dengan konsep, karena semua itu disatukan oleh tanda itu sendiri, atau, dapat dikatakan penanda dan petanda adalah pembentuk tanda. Walaupun penanda dan petanda saling terkait, tapi dari segi hubungan ilmiah, keduanya tidak saling berhubungan, karena sifat hubungannya arbitrer.
Semua orang di dunia bebas menamai “Tempat tinggal manusia” itu menjadi apa saja. Ketika kita mengatakan bahwa itu “rumah”, tidak ada yang mengharapkan di Inggris juga dikatakan “rumah”. Akan tetapi, orang Inggris menamainya dengan “Home atau House”.  Hal itu secara tidak langsung menjadi sah jika dengan konsensus.
Teori tanda de Saussure ini dikembangkan oleh Barthes menjadi lebih dinamis. Dalam hal ini Barthes, pertama, mengembangkan konsep signifikasi, yaitu proses yang mengikat penanda atau Expression (E), lalu dengan petandanya atau disebut content (C). Dan, karena antara keduanya memang saling terkait, maka Barthes mengeluarkan istilah Relation (R)  sebagian petunjuk keterkaitannya, sehingga dalam konsep tanda Barthes, tanda adalah E-R-C.


Comments